Pertengkaran rumah tangga dapat melukai perasaan dan berusaha menjauh antar satu sama lain. Hal buruknya, pasangan suami istri yang sedang bertengkar memutuskan untuk tidak berbicara selama beberapa hari. Apakah semua pertengkaran dalam sebuah pernikahan seperti itu? Ternyata, terdapat beberapa mitos pertengkaran dalam rumah tangga yang harus diketahui.
Setiap pertengkaran yang terjadi, bukan berarti bahwa perceraian adalah solusi yang terbaik. Semua pasangan pasti akan berada di titik ini. Namun, tinggal bagaimana kita bisa mengatasinya dengan saling memahami dan memaafkan.
Mitos Pertengkaran dalam Rumah Tangga yang Harus Dihilangkan
Mengapa banyak orang yang mempercayai mitos tentang perkelahian dalam rumah tangga? Perkembangan stigma di masyarakat dan kurangnya ilmu seputar pernikahan adalah pemicunya.
Ketika Anda sudah mengetahuinya secara jelas, cobalah untuk menghindari mitos tersebut untuk melindungi pernikahan Anda.
1. Perkelahian Membuat Anda Tidak Bisa Tidur
Perkelahian yang mengerikan dan menyayat hati akan membuat Anda marah, lelah, dan terluka. Sehingga Anda dan pasangan tidak menemukan solusi akan hal tersebut.
Akan tetapi, bukan berarti ini menghalangi waktu tidur Anda. Cobalah untuk beristirahat dan pikirkan solusinya dalam keadaan tenang. Keesokan harinya, yakinkan pasangan bahwa Anda sangat mencintainya dengan permintaan maaf dan kejutan kecil.
2. Orang Lain Tidak Berhak Ikut Campur Atas Masalah Rumah Tangga Anda
Mitos pertengkaran dalam rumah tangga selanjutnya adalah menolak orang lain dalam kehidupan rumah tangga Anda. Baik suami atau istri pasti membutuhkan orang lain yang dipercaya dalam hidup. Mereka ada untuk meminta pendapat dan mengatakan kebenaran.
Tidak ada salahnya jika Anda mesti curhat tentang masalah pernikahan Anda. Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih teman curhat. Pastikan Anda tidak berbagi cerita kepada orang yang tidak bisa menyimpan rahasia atau berbicara jelek tentang orang lain.
3. Pernikahan Harus Terlihat Harmonis di Depan Anak
Bukan berarti bahwa Anda dan pasangan mesti bertengkar di depan anak. Ini akan mengganggu psikologis anak yang berdampak pada perkembangannya. Namun, adakalanya anak diperbolehkan untuk mengetahui masalah orang tuanya.
Setidaknya, Anda dapat mengajarkan anak bagaimana caranya bertahan, menghadapi sikap pasangan yang tidak sesuai, dan mencari solusi atas setiap permasalahan rumah tangga.
Pernikahan tidak akan selalu berjalan beriringan. Untuk itu, Anda harus meluruskan persepsi ini kepada anak. Lebih lagi teruntuk anak yang akan memasuki jenjang pernikahan.
4. Konseling Pernikahan Khusus Untuk Penikahan yang Berada di Ujung Tanduk
Konseling pernikahan adalah cara yang tepat untuk melibatkan pihak ketiga yang netral dalam menangani beberapa masalah rumah tangga yang dihadapi. Faktanya, sebanyak 70% pasangan yang berpartisipasi dalam konseling pernikahan melaporkan tentang adanya peningkatan dalam hubungan rumah tangga.
Dalam hal ini, konselor dilatih untuk membantu pasangan dalam menemukan cara untuk memperbaiki pernikahan dan diri sendiri.
Konseling merupakan kesempatan bagi pasangan untuk mempelajari hal-hal penting seputar pernikahan. Ini adalah tempat yang aman untuk mendiskusikan hal apa saja bersama pasangan dengan tujuan kehidupan pernikahan yang lebih baik lagi.
Akhir Kata
Itulah empat mitos pertengkaran dalam rumah tangga yang harus dihilangkan. Faktanya adalah pertengkaran merupakan bukti bahwa Anda dan pasangan terikat secara emosional. Anda tidak menghindari konflik dan mengambil pelajaran di setiap permasalahan yang ada. Sehingga, Anda dan pasangan saling belajar untuk membina keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Jika Anda memiliki pertanyaan terkait mitos pertengkaran dalam rumah tangga, Anda bisa mengajukannya lewat kolom komentar yaaah… Atau, Anda bisa langsung menghubungi call center kelaspranikah.com di +6285711831107. Semoga rumah tangga Anda selalu dilimpahi kasih sayang dan rahmat Allah. Aamiin.