5 Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam

Pernikahan merupakan salah satu keputusan yang serius dalam kehidupan seorang wanita. Dengan siapa wanita tersebut menikah, akan berdampak pada masa depan dan keturunannya kelak. Itulah kenapa seorang wanita harus mengetahui cara memilih calon suami yang baik dalam Islam.

Lantas, seperti apa kriteria calon suami yang baik menurut pandangan Islam? Seorang laki-laki datang kepada Hassan Al-Basriy dan bertanya: “Kepada siapa aku harus menikahkan putriku?” Lalu Beliau menjawab, “Barang siapa yang takut atau mencintai Allah, dia akan menghormati wanita. Apabila dia tidak menyukainya, dia tidak akan menindasnya.”

Berdasarkan sepenggal cerita di atas, dapat disimpulkan bahwa calon suami yang baik adalah dia yang bertaqwa dan selalu menjaga kemurnian ibadahnya kepada Allah. Lebih jauh lagi, beberapa kriteria berikut akan membantu Anda dalam menemukan calon suami yang baik.

Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam dengan Melihat Ketakwaannya

“Seorang wanita mungkin dinikahi karena empat alasan: karena hartanya, karena pangkatnya, karena kecantikannya, dan karena agamanya (dan akhlaknya), maka nikahilah orang yang paling baik akhlaknya. Agama dan akhlak dan sejahtera”.

H.R. Bukhari

Berdasarkan hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa pertimbangan seseorang dalam memilih pendamping hidup adalah dia yang berkarakter baik. Dia mampu menjaga kemurnian ibadahnya kepada Allah dan menjaga kesucian dirinya.

“Wanita yang baik untuk pria yang baik, dan pria yang baik untuk wanita yang baik pula.” (Q.S. Ar-Rum: 26)

Jika seorang wanita memilih seorang pria karena kekayaannya, maka Allah akan membuat harta sebagai masalah dalam pernikahannya. Begitu pula bila seorang wanita memilih pria untuk dinikahi karena ketampanannya. Kelak Allah akan membuat alasan tersebut sebagai masalah pernikahan mereka. Akan tetapi, jika seorang wanita memilih seorang pria karena ketaatannya dan kebaikan akhlaknya, maka Allah akan menaunginya dalam keimanan.

Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam dengan Melihat Perlakuannya Kepada Orang Tua

Lelaki yang baik dan tepat dijadikan sebagai suami adalah dia yang memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik. Ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Thabrani.

“Dari Mu’awiyah bin Jahimah, sesungguhnya Jahimah berkata: “Saya datang kepada Nabi SAW untuk meminta izin kepada beliau guna pergi berjihad, namun Nabi SAW bertanya: “Apakah kamu masih punya Ibu-Bapak (yang tidak bisa mengurus dirinya)?” Saya menjawab: “Masih”. Beliau bersabda: “Uruslah mereka, karena surga ada di bawah telapak kaki mereka.” 

H.R. Thabarani

Berdasarkan hadits di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban seorang anak. Lelaki yang senantiasa memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik, pertanda bahwa mereka mengimani Allah. Ini karena ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua.

Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam Berdasarkan Keturunannya

Memilih calon suami dapat dilihat dari keturunan. Pastikan Anda melihat seperti apa keturunannya. Apakah dia berasal dari keluarga yang benar-benar baik dan memiliki keturunan yang banyak. Sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Ahmad.

Diriwayatkan dari Ahmad Ibn Ibrahim, dari Yazid Ibn Harun, dari Mustalim Ibn Sa’id Ibn Ukhtu Manshur Ibn Zadzan dari Mua’wiyah Ibn Qarrah dari Ma’qil Ibn Yasar telah berkata bahwa: Seorang laki-laki mendatangi Nabi Saw. berkata : “Aku menemukan seorang wanita yang cantik dan memiliki martabat tinggi namun ia mandul apakah aku menikahinya?”, Nabi Saw menjawab, “Jangan !”, kemudian pria itu datang menemui Nabi Saw kedua kalinya dan Nabi Saw. tetap melarangnya, kemudian ia menemui Nabi Saw. yang ketiga kalinya maka Nabi Saw. berkata, “Nikahilah wanita yang sangat penyayang dan yang mudah beranak banyak (subur) karena aku akan berbangga dengan kalian di hadapan umat-umat yang lain” kemudian Nabi berkata: “Gapailah isteri-isteri yang subur yang penyayang suami

H.R. Ahmad

Meskipun hadits tersebut diperuntukkan bagi wanita, namun hadits tersebut juga berlaku dalam memilih calon suami. Ini karena setiap orang yang akan menikah berhak memiliki keturunan yang banyak sebagai lading amalnya kelak.

Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam Berdasarkan Karakternya

Cara memilih calon suami berikutnya adalah dengan melihat karakternya. Pastikan dia adalah orang yang berkarakter dan mengerti tanggung jawabnya sebagai suami. Ia juga menghormati wanita, pintar mengendalikan emosi, dan dapat menjadi teman baik. Hal tersebut dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad.

“Apa yang dilakukan Rasulullah S.A.W. ketika berada di rumahnya?” Aisyah menjawab, “Nabi adalah seorang laki-laki di antara manusia. Dia akan menghilangkan kutu dari pakaiannya, memerah susu dombanya, dan melayani dirinya sendiri.”

H.R Ahmad No. 25662

Cara Memilih Calon Suami yang Baik dalam Islam Berdasarkan Kedudukannya

Kedudukan di sini maksudnya adalah melihat calon pendamping berdasarkan kesetaraannya dengan kita. Apakah itu soal pekerjaan, pendidikan, keluarga, keuangan, dan lainnya. Ini bukan berarti Anda merupakan tipikal wanita yang pemilih. Tidak, tentu saja itu salah. Ini dilakukan untuk menghindari perselisihan di kemudian hari.

Terlepas dari itu semua, pilihlah laki-laki yang bisa memaklumi Anda. Cukuplah dia bagi Anda untuk menyempurnakan separuh agama dengan saling menghargai, saling belajar, saling memahami, dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Akhir Kata

Itulah lima cara memilih calon suami yang baik dalam Islam. Pertimbangkan bagaimana ketakwaannya, caranya memperlakukan orang tua, keturunannya, karakternya, dan kedudukannya. Temukanlah jodoh yang baik agar kelak Anda mendapatkan keturunan dan kehidupan pernikahan yang baik pula. Klik di sini untuk mendapatkan informasi seputar pernikahan dan cara mendapatkan jodoh yang baik. Semoga Allah memudahkan ikhtiar dan niat baik Anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top