Kenapa Suami Enggan Berkomunikasi? Cek Kebiasaan Anda!

Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa banyak suami lebih memilih diam ketika menghadapi istrinya. Apa alasannya? Kenapa suami enggan berkomunikasi?

Mereka berpikiran bahwa mereka dinilai sebagai pasangan yang tidak mampu melakukan hal apa pun dengan benar. Sehingga mereka memutuskan untuk diam dan tidak mengambil tindakan itu lebih baik.

Lalu, apa yang harus dilakukan? Apa yang menyebabkan suami malas berkomunikasi dengan pasangannya?

4 Kebiasaan Istri yang Menyebabkan Kenapa Suami Enggan Berkomunikasi

Berikut adalah empat kebiasaan istri yang menyebabkan suami enggan berkomunikasi.

1. Play Victim

Semua orang pasti merasa defensif ketika diberi tahu bahwa merekalah yang menjadi penyebab sebuah masalah. Memberi tahu pasangan bahwa semua masalah datang karena dirinya itu akan membuat Ia mencari pembenaran.

Jangan sekali-kali mengatakan hal ini ketika berargumen.

“Kamu hanya memikirkan dirimu sendiri dan aku lelah menjadi satu-satunya orang yang peduli di sini!”

Katakan pakai hati dan buat Ia berempati seakan merasakan apa yang Anda rasakan.

“Ketika Anda bermain ponsel sebelum tidur, saya merasa ditinggalkan. Saya butuh bantuan Anda.”

Ungkapkan sejujur-jujurnya tentang apa yang Anda rasakan kepada pasangan. Komunikasikan segala hal untuk menghindari timbulnya perpecahan di kemudian hari.

2. Curiga

Menanyakan kabar, apa yang dilakukan pasangan pada jam kerja, atau rencana esok hari ketika suami pulang bekerja adalah hal yang wajar. Namun, semua pertanyaan tersebut malah akan memicu timbulnya masalah baru. Apalagi jika Anda tidak mampu membaca situasi dan kondisi suami.

Bahkan, memberondong suami dengan beragam pertanyaan dipandang sebagai sebuah kecurigaan. Maka dari itu, penting kiranya untuk memberikan waktu transisi dari suasana pekerjaan yang rumit ke suasana rumah yang tenang.

Sambut kepulangan suami dengan baik. Jika perlu, katakan padanya bahwa Anda merindukannya. Ini akan membantu memperkuat hubungan Anda dan suami.

3. Kritik

Kenapa suami enggan berkomunikasi? Cek bahasa Anda. Mungkin, memberi masukan atau pendapat adalah hal yang wajar. Bahkan sekiranya ini dapat membantu pasangan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Namun, apakah masih dikatakan wajar bila Anda terlalu banyak memberikan saran? Apalagi jika saran itu tidak diminta sama sekali.

Lagi pula, terlalu banyak mengkritik pasangan akan menimbulkan kesan “banyak menuntut”. Sehingga akan menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap dirinya sendiri.

4. Merasa Diri Lebih Baik

Kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mulus. Permasalahan akan selalu datang silih berganti. Namun, berat atau tidaknya suatu masalah dalam pernikahan itu tergantung pada bagaimana kita menyikapinya 

Seperti contohnya masalah pengasuhan anak. Perlu disadari bahwa Anda dan pasangan berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda. Sehingga, pandangan Anda dan pasangan terhadap perkembangan anak pun pasti berbeda.

Akan tetapi, perbedaan pola asuh anak tidak seharusnya dijadikan alasan pertikaian. Anda dan pasangan bisa membicarakan terlebih dahulu seperti apa cara mengasuh anak dengan tepat.

Salah kiranya merasa diri lebih baik. Merasa diri lebih pandai dalam mengasuh anak karena Anda seorang ibu. Jika ini terus menerus terjadi, tentunya akan membahayakan pernikahan Anda. Jadi, alangkah baiknya jika Anda dan pasangan sama-sama belajar untuk memberikan teladan dan pengajaran yang baik dan relevan bagi anak.

Akhir Kata

Nah, itulah ulasan tentang kenapa suami enggan berkomunikasi. Jawaban yang paling tepat untuk pertanyaan tersebut adalah “periksa kembali bagaimana cara Anda memperlakukan pasangan”.

Pernikahan seharusnya mengajarkan Anda untuk menghormati pasangan, belajar menghargai, dan selalu berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Pada akhirnya, Anda dan suami hanya membutuhkan tujuan yang kuat untuk terus berkomunikasi.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait seputar pernikahan lainnya, Anda bisa klik di sini atau hubungi kelaspranikah.com di +6285711831107.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top