4 Salah Kaprah Hak dan Kewajiban Istri dalam Islam

Menikah adalah sebuah ikatan yang mengikat kedua belah pihak, suami dan istri. Ikatan tersebut menjelaskan adanya hak dan kewajiban masing-masing. Namun, salah kaprah hak dan kewajiban istri masih sering terjadi.

Banyak orang yang mengatakan bahwa kewajiban seorang istri adalah mengerjakan semua pekerjaan rumah, mengurus anak, mengurus suami, dan mengurus hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga lainnya.

Apakah kewajiban istri dalam Islam seperti itu? Lantas bagaimana dengan hak istri? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari membaca ulasan berikut ini.

Salah Kaprah Hak dan Kewajiban Istri dalam Islam

Hak dan kewajiban Istri dalam Islam sudah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan diterangkan lebih rinci dalam hadits dan perbuatan Rasulullah.

Seorang istri harus menuruti segala hal yang diperintahkan suami selagi itu masih berada di jalan Allah.

“Apabila seorang istri mengerjakan sholat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya”

H.R. Ibnu Hibban No. 1296

Meskipun Islam sudah mengatur hak dan kewajiban Istri dalam Islam, tetap saja terdapat salah kaprah hak dan kewajiban istri dalam Islam. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Semua Pekerjaan Rumah Adalah Tugas Istri

Kewajiban istri untuk mengurus pekerjaan rumah seperti membersihkan rumah, melayani suami, hingga memasak adalah tugas istri. Jika dilihat dari kehidupan Nabi dan Sahabatnya, ini adalah bentuk dari perbuatan baik. Tidak sepenuhnya itu adalah hak suami.

Akan tetapi, sebagai istri yang baik, Anda dapat mencontoh bagaimana perilaku istri Nabi di rumah. Namun, jika istri sulit membagi waktu dan merasa kerepotan, istri diperbolehkan untuk membayar pembantu. Akan tetapi, tidak ada salahnya bagi suami untuk bekerja sama dalam rumah tangga.

2. Melakukan Ibadah Sunah Tidak Membutuhkan Izin Suami

Ada bermacam-macam bentuk ibadah sunah. Salah satunya adalah puasa sunah. Bagi para istri yang sering berpuasa sunah sebelum menikah, perlu kiranya untuk memperhatikan hal ini setelah menikah.

Bukan berarti bahwa seorang istri dilarang berpuasa sunah. Namun, ada baiknya untuk meminta izin kepada suami sebelum mengerjakan puasa sunah.

“Tidak halal bagi seorang wanita berpuasa selama bersama suaminya kecuali dengan izinnya.”

H.R. Bukhari dan Muslim

3. Suami Memiliki Hak Atas Pendapatan Istri

Salah kaprah hak dan kewajiban istri yang sering kali terjadi adalah suami menguasai pendapatan istri. Islam tidak melarang wanita yang sudah menikah untuk bekerja. Namun, terdapat beberapa ketentuan atas hal tersebut.

“Laki-laki bertanggung jawab atas perempuan karena apa yang telah Allah berikan kepada beberapa orang lebih dari yang lain dan karena mereka mendukung mereka dari harta mereka.”

Q.S. An-Nisa: 34

Wanita diperbolehkan untuk bekerja atas seizin suami. Akan tetapi, seorang wanita tidak boleh mengambil alih tanggung jawab suami. Meskipun sang istri memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan suami.

“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada wanita.” 

H.R. Bukhari no. 4425

4. Mengutamakan Keluarga dan Mengesampingkan Suami

Banyak yang beranggapan bahwa jika seorang wanita menikah, mereka tetap mengutamakan keluarga kandung dan kedua orang tuanya. Islam mengatur bahwa seorang wanita yang sudah menikah hendaknya mendahulukan suami di atas kedua orang tuanya.

Bukan berarti mereka adalah anak yang durhaka. Hanya saja, ketika suami telah berikrar di hadapan Allah, seluruh tanggung jawab orang tua atas anak perempuan menjadi tanggung jawab suami.

“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.”

H.R. At-Tirmidzi

Meskipun demikian, seorang suami wajib untuk berbuat baik kepada istri, termasuk keluarga istrinya. Suami tidak berhak memutus tali silaturahmi antara istri dan keluarganya.

“…Dan bergaullah dengan istri-istrimu dengan cara yang baik, karena jika kamu tidak menyukai mereka, bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu yang Allah jadikan sumber kebaikan yang berlimpah.”

Q.S. An-Nisa: 19

Akhir Kata

Nah, itulah ulasan tentang salah kaprah hak dan kewajiban istri dalam Islam. Banyak di antara kita selama ini memiliki kesalahpahaman atas tanggung jawab istri terhadap suaminya.

Jika Anda memiliki pertanyaan terkait seputar pernikahan lainnya, Anda bisa klik di sini atau hubungi kelaspranikah.com di +6285711831107.

Semoga Allah senantiasa membukakan pintu rahmatnya kepada keluarga kita. Aamiin.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top