keluarga sakinah

5 Kiat Membangun Keluarga Sakinah Menurut Islam

Membangun keluarga merupakan fitrah manusia. Hal tersebut juga sudah diatur dan dijelaskan Allah dalam Al-qur’an. Akan tetapi, hendaknya pernikahan yang dilaksanakan nantinya adalah pernikahan yang diridhoi-Nya sehingga terciptanya keluarga sakinah.

Untuk membangun keluarga yang sakinah itu tentunya membutuhkan perjuangan. Tidak sekedar ucapan yang ringan bahkan ujian pun datang silih berganti. Meskipun demikian, mewujudkan keluarga yang tentram dan penuh kasih sayang adalah peluang kebaikan yang membuat keluarga semakin dekat dengan Allah, membentuk karakter yang baik, dan juga menjadikan keluarga semakin harmonis.

Lalu apa yang dimaksud dengan keluarga sakinah itu sebenarnya? Untuk lebih jelasnya, mari kita simak ulasan berikut. 

Apa Itu Keluarga Sakinah?

Kata sakinah berasal dari bahasa Arab yaitu “sakana”. Kata tersebut berarti tentram, tenang, dan damai. Menurut istilah, keluarga sakinah adalah keluarga yang dibangun sesuai dengan perintah Allah atas dasar kasih sayang.

Dikutip dari laman bincangmuslimah.com, keluarga yang sakinah adalah organisasi terkecil dalam masyarakat sebagai wadah pendidikan untuk membangun karakter individu yang penuh cinta dan ketaatan kepada Allah. Sebagaimana yang dikatakan Allah dalam Al-qur’an Surat Ar-Rum ayat 21.

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.

(Q.S. Ar-Rum: 21)

Berdasarkan firman Allah tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluarga yang sakinah adalah keluarga yang berlandaskan nilai ajaran Islam. Sehingga setiap anggota keluarga sudah mengetahui kewajiban masing-masing, saling menghormati, saling memahami dan berupaya untuk memecahkan masalah bersama, serta dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.

Landasan Keluarga Sakinah

Diibaratkan seperti pesawat, keluarga sakinah seharusnya memiliki “landasan” untuk berdiri agar tetap kuat. Keimanan dan ketaqwaan menjadi pijakan utama dalam membina keluarga sehingga memberikan ketentraman dan ketenangan.

Keimanan dan Ketaqwaan

Landasan keluarga yang sakinah sendiri adalah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah. Tidak ada tujuan lain dalam membangun keluarga selain untuk beribadah kepada-Nya.

Hal ini ditegaskan Allah dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 1 yang artinya:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

(Q.S. An Nisa : 1)

Ketenangan dan Ketentraman Hati

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa keluarga sakinah adalah keluarga yang memberikan ketenangan dan ketentraman hati.

Sehingga, sebesar apapun masalah yang melingkupi keluarga tersebut, jika didasarkan kepada ketaatan dan kasih sayang, mereka dapat mengatasi masalah tersebut dengan berdiskusi dan tanpa keraguan. Hal tersebut sudah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21.

Kiat Membangun Keluarga Sakinah

Pernikahan adalah jalan untuk membangun keluarga sakinah. Namun, pernikahan yang dimaksud adalah pernikahan yang dibangun dengan tujuan beribadah dan mengharapkan keridhoan Allah.

Sebagaimana dengan apa yang ditegaskan Allah dalam Al-qur’an Surat An-Nur ayat 32 yaitu:

Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” 

(Q.S. An-Nur: 32)

Lalu, apa saja kiat membangun keluarga sakinah berdasarkan tuntjnan Islam? Berikut adalah poin pentingnya.

1. Memahami Tujuan Pernikahan

Kiat membangun keluarga sakinah yang pertama adalah memahami kembali bahwa tujuan pernikahan merupakan sarana beribadah kepada Allah.

Hal tersebut dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadits yang artinya:

Apabila seorang hamba menikah, maka telah sempurna separuh agamanya. Maka takut lah kepada Allah SWT untuk separuh sisanya.” 

(H.R. Baihaqi)

2. Memilih Pasangan yang Baik Menurut Ajaran Islam

Setelah memahami tujuan pernikahan secara keselurahan berdasarkan syari’at Islam, pilihlah pasangan yang baik untuk mewujudkannya. Kriteria pasangan yang baik menurut ajaran Islam adalah dia yang bertaqwa dan beriman kepada Allah serta mengimentasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pasangan yang baik berdasarkan agamanya adalah dia yang mengerti dan memahami bagaimana cara membangun dan mewujudkan keluarga yang harmonis.

Sebagaimana yang telah disebutkan Rasulullah dalam salah satu haditsnya yaitu:

Wanita biasanya dinikahi karena empat hal. Hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.

(H.R. Bukhari-Muslim)

3. Mengerti Akan Tanggung Jawab Satu Sama Lain

Membangun keluarga yang sakinah didasari dengan rasa cinta yang nantinya akan memberikan ketentraman. Salah satu bentuk ketentraman tersebut diwujudkan dalam sikap saling pengertian.

Sang suami memahami betul perannya sebagai suami, begitu juga sebaliknya. Jika salah satu di antara mereka mengalami masalah atau jatuh sakit, peran yang lainnya adalah melengkapinya. Mengerti secara keseluruhan bahwa membangun keluarga adalah “tugas kelompok” yang tidak bisa dikerjakan secara individual.

Sebagaimana yang telah dijelaskan Rasulullah dalam sebuah hadits yaitu:

Aisyah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) tatkala ditanya, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?”. ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu shalat, beliau berdiri dan segera menuju shalat.” 

(H.R. Muslim)

4. Keluarga Sakinah Berakar dari Kepercayaan

Saling percaya adalah kekuatan dalam membangun keluarga yang sakinah. Kehilangan kepercayaan tersebut dapat menghilangkan rasa cinta dan ketentraman dalam hidup berumah tangga hingga berujung ke perceraian.

Itulah kenapa kepercayaan adalah hal mendasar dalam suatu hubungan. Seorang suami harus menjadi panutan yang baik bagi istrinya, sedangkan seorang istri wajib mematuhi perkataan suaminya.

5. Saling Mengingatkan

Manusia memang tidak pernah luput dari perbuatan yang salah. Itulah kenapa dalam membangun rumah tangga diharapkan agar pasangan suami istri harus saling mengingatkan dengan cara dan tujuan yang baik.

Apapun kesalahan yang diperbuat, didiskusikan bersama dan temukan cara untuk memperbaikinya dengan introspeksi diri.

Akhir Kata

Itulah ulasan tentang lima kiat membangun keluarga sakinah berdasarkan tuntunan agama Islam. Pernikahan merupakan jalan untuk mewujudkannya yang dilandasi dengan ketakwaan kepada Allah. Wallahua’lam.

Namun, jika saat kami kamu menglami masalah dalam rumah tangga, yuk konsultasi di kelaspranikah.com karena kelas pranikah memiliki Program Konsultasi Pernikahan yang pas banget untuk kami yang menginginkan bahtera rumah tangga yang langgeng dan harmonis.

3 thoughts on “5 Kiat Membangun Keluarga Sakinah Menurut Islam”

  1. Pingback: Konsultasi Pernikahan - Kasih Sayang Antara Suami Dan Istri

  2. Pingback: Kelas Pernikahan : Mewujudkan Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah

  3. Pingback: 5 Tips Pernikahan Langgeng Sampai Tua - Kelas Pranikah

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top
Scroll to Top